Senin, 18 Juni 2012
Perasaan berbeda dengan Logika
Aku pernah merasakan
satu emosi yang mebuat perubahan pada diriku menjadi 180 derajat dari biasanya.
Perubahan ini benar-benar sangat dan sangat dirasakan oleh orang paling
terdekat ku, siapa lagi kalau bukan orang tuaku.
Emosi itu tak bisa ku
bendung, tak bisa ku tahan, tak bisa ku kendalikan hinggal memunculkan emosi-emosi
lain. Huft.. ku akui waktu itu ku menggunakan emosi dan akalku seakan tenggelam
dan entah kemana dia pergi. Mungkin emosi ku telah menenggelamkannnya.
Kamis, 24 Mei 2012
Fantasy World chapter 5
Part sebelumnya
Angin berhembus
menyentuh kulit Yesung, dan terasa dingin.
DRUGHT
Yesung langsung
terperanjat mendengar suara itu. sekali lagi angin berhembus dan menyentuh
kulit Yesung. Bulu kuduk Yesung langsung berdiri.
DRUGHT
DRUGHT
DRUGHT
Yesung mencari
sumber suara itu dengan perasaan dag dig dug. Dia melangkah dengan pelan untuk
bisa menangkap suara itu. dia berjalan sampai ke kamarnya dan masuk, ternyata
suara itu berasal dari jendela kamarnya yang belum ditutup. Hatinya pun lega.
Dilain
dunia..
HAHAHAHA…
Suara tawa
terdengar dari sosok laki-laki yang mengenakan jubah hitam hingga menutup
seluruh tubunhya. Wajahnya tidak terlalu terlihat karena penerangan disitu
hanya mengunkan 2 obor dengan posisi bersebrangan.
HAHAHAHAHAHAHA……!!
Sekali lagi dia
tertawa dan lebih keras. Dia seperti senang sekali. Dia merentangkan tangannya
dan menengadahkan kepalanya keatas sambil tertawa dengan mulut yang terbuka
lebar.
HAHA
HAHA…
Chapter 5
Eunhyuk berjalan dengan cepat dan melewati gerbang
sekolah. Sesekali dia melirik ke sekelilingnya. Dan..
BRUGT
Tanpa sengaja Eunhyuk menabrak seseorang yang tidak
ingin ditemuinya. Dia mundur selangkah dari namja berkacamata itu dengan
ekspresi kaget. Namja itu hanya senyum, lalu pergi tanpa mengatakan apa-apa
lagi.
“Eotteoke..?
Eotteoke..? Eotteoke..? lagi-lagi dia bersikap begitu. Ini sangat
menakutkan…” gumam Eunhyuk dengan dirinya sendiri.
Fantasy World chapter 4
Part
sebelumnya….
“Kalau gitu aku
akan menyiapkan makanan untuk mu. Tunggu ya,,.” Ucap Wooki sambil berlari ke
dapur.
“Ye.. cepetan
yah…” teriak Kangin.
Wooki berlari
dengan cepat. Beberapa menit kemudian dia sudah keluar dari dapur. Dia berlari
lagi kearah teman-temannya. Dan tiba-tiba..
BRUG..!!!
KRUMPYANG.
PYANG. PYANG.
“AHHHHHHH…..”
Chapter 4
Ternyata Wooki tanpa sengaja menabrak seorang namja
yang baru dikenalnya. Pakaian mereka sangat kotor karena ketumpahan makanan
yang dibawa Wooki.
“Pabo!!!
Kau bisa jalan gak si..!!” bentak namja itu.
Wooki berdiri dan menjulurkan tangannya ke namja
tersebut.
“Ayo ku bantu berdiri. Aku sungguh menyesal tentang
kejadian ini. Mianhe..” ucap Wooki tulus
yang masih menjulurkan tangannya.
Langganan:
Postingan (Atom)