Kamis, 24 Mei 2012

Fantasy World chapter 4


Part sebelumnya….
“Kalau gitu aku akan menyiapkan makanan untuk mu. Tunggu ya,,.” Ucap Wooki sambil berlari ke dapur.
“Ye.. cepetan yah…” teriak Kangin.
Wooki berlari dengan cepat. Beberapa menit kemudian dia sudah keluar dari dapur. Dia berlari lagi kearah teman-temannya. Dan tiba-tiba..
BRUG..!!!
KRUMPYANG. PYANG. PYANG.
“AHHHHHHH…..”


Chapter  4
Ternyata Wooki tanpa sengaja menabrak seorang namja yang baru dikenalnya. Pakaian mereka sangat kotor karena ketumpahan makanan yang dibawa Wooki.
Pabo!!! Kau bisa jalan gak si..!!” bentak namja itu.
Wooki berdiri dan menjulurkan tangannya ke namja tersebut.
“Ayo ku bantu berdiri. Aku sungguh menyesal tentang kejadian ini. Mianhe..” ucap Wooki tulus yang masih menjulurkan tangannya.
Kibum, Kangin dan Yesung menghampiri mereka.
Namja itu menepis uluran tangan Wooki.
“Sungmin…!! Kau..” Kangin melototi Sungmin dengan wajah seringai.
“Kangin sudah..!!” Lerai Kibum. “Jangan tambah masalah menjadi lebih rumit..” nasehat Kibum.
Sungmin berdiri. Kemudian 2 temannya datang menghampiri Sungmin
 “Minne kau tidak apa-apa?” Tanya Eunhyuk cemas.
“Uh.. baju mu kotor sekali dan.. bau…” Heechul menutup hidungnya ketika dia membaui tubuh Sungmin. Kemudian dia menipasi mukanya dengan kipas bulu berwarna kuning mencolok.
“Aku sungguh menyesal tentang kejadian ini. Aku benar-benar sangat menyesal. Mianhe..” ucap Wooki tulus. Bahkan dia merundukan kepalanya.
Sungmin terlihat ketus. Dia hanya bisa memandangi Wooki dengan tatapan sengit.
Wooki mendekat ke Sungmin, dia hendak membersihkan kotoran yang menempel di baju Sungmin.
“Mau apa kau?!!!” Sungmin reflek hingga mendorong Wooki sampai terjatuh.
“Apa yang kau lakukan…!!” bentak Kangin ke Sungmin. Amarahnya memuncak hingga dia hendak memukul Sungmin, tapi Kibum memegang tangan Kangin yang akan melayangkan tinjuan.
“Jangan!! Kendalikan emosimu..”
“Kau bilang kendalikan emosi!! Kau lihat teman kita diperlakukan seperti itu!!” bentak Kangin.
“Aku tahu.. tapi jika kau memukulnya, bagaimana kalau dia melaporkanmu kepolisi. Bisa-bisa suasana tambah semakin sulit” jelas Kibum.
Amarah Kangin tampak menurun. Dan Kibum melepas tangan Kangin. Kangin merundukan kepalanya dengan sisa-sisa emosinya yang ia tahan.
“Sungmin.. kenapa kau lakukan ini! Tak seharusnya kau bertindak sampai seperti ini.!!” Ucap Yesung dengan suara tinggi.
“E…….” Kata-kata Sungmin terhenti ketika dia melihat bandul kalung yang dipakai Yesung. Dia diam sejenak, hingga Eunhyuk mengagetkannya.
“Minne...!!” ucap Eunhyuk sambil menepuk bahu Sungmin.
“Tidak! Lebih baik kita pergi saja dari sini..” ucap Sungmin dingin.
“Pergi kata mu?? Hah.. padahal ini sedang seru. Kenapa kita harus pergi..” keluh Heechul yang masih menipasi dirinya.
“Sudah pergi saja sana. Kaja!!” usir Kangin dengan kesal.
“Tenang saja kami akan pergi kok!!” Ucap Eunhyuk. Selepas itu mereka pergi. Selepas pergi mereka, orang-orang yang tadinya menggerumungi mereka juga ikut pergi. Suasana hening kembali. Walaupun suara bisik terdengar dari para pengunjung. Mungkin mereka sedang membisikan kejadian tadi.
Wooki masih terpuruk dengan posisinya yang tadi jatuh. Matanya memerah bahkan bergenang air.
“Kau tidak apa-apa?” Tanya ibunya Wooki cemas, begitu juga Yesung, Kibum, dan Kangin mereka juga cemas.
“Ini salah ku. Tadi aku terburu-buru dan hingga tidak melihat ada orang didepanku. Mianhe omma, aku jadi membuat gaduh seperti ini..” Jelas Wooki sambil menangis.
“Sudah tidak apa-apa, omma  tidak akan menyalahkanmu kok. Inikan accident, yang semua orang juga pernah melakukannya. Jangan menangis..” kata ibu Wooki sambil memeluk Wooki.
“Kalian pulanglah. Wooki biar saya yang urus..” perintah ibu Wooki.
Ne,  arraso..” jawab Kibum
Kibum, Yesung, dan Kangin berpamitan. Dan kemudian mereka mengantar Yesung pulang karena mereka sudah janji.

Saat diperjalanan…
HAH
HAH
“Kenapa kau dari tadi mendengus terus?!” Tanya Kibum kesal.
“Siapa yang mendengus!!” jawab Kangin dengan nada tinggi.
“Lalu apa yang kau lakukan dengan mengeluarkan suara ‘HAHH’” kata Kibum sambil menirukan gaya Kangin tadi.
“Aku sedang mengontrol emosiku!! Aku benar-benar sebal dengan SUNGMIN!!”
“Maaf…” ucap Yesung lirih.
“Kenapa kau minta maaf?!”
“Karena Sungmin. Dia adalah teman sekelas ku, aku juga ikut menyesal atas perlakuannya kepada Wooki. Aku tidak menyangka dia akan melakukan itu..” jelas Yesung.
“Seharusnya Sungminlah yang minta maaf. Bukan kau!!”
Yesung merunduk.
“Oh ya.. apakah Wooki tidak apa-apa? Dia terlihat sangat shock dengan kejadian tadi..” Tanya Yesung kawatir.
“Ku rasa dia akan baik-baik saja setelah menenangkan diri….” Jelas Kibum.
“Tapi itu akan lama, kejadian ini membuatnya sangat shock. Bisa jadi dia mengurung diri sampai 3 hari 3 malam…”
“Sampai sebegitukah????” Tanya Yesung tak percaya.
“Jangan terlalu berlebihan.. Dia mungkin akan menghindari kita atau mengacuhkan kita untuk beberapa hari dan focus untuk memasak…” balas Kibum.
“Mungkin saja. Dan yang paling membuatku khawatir  adalah dia tidak mau membuatkan makanan untuk ku…”
“Kalau itu tidak apa-apa, kasian juga Wooki harus membuatkan mu makanan terus” jawab Kibum senang.
“Aish..!! dasar kau ini suka ngliat aku menderita yah!!!”
……
Akhirnya Kibum dan Kangin pun berdebat dengan hal yang tidak seharusnya diperdebatkan. Yesung hanya mengangkat bahu, dan terus berjalan didepan.
TAP~~
Langkah kaki Yesung berhenti,.
“Kita sudah sampai…” ucap Yesung setelah sampai didepan rumahnya. Kangin dan Kibum yang dari tadi berdebat akhirnya berhenti.
“Ya sudah sanah masuk!” perintah Kangin.
“Kalian tidak mau mampir dulu..?” Tanya Yesung sopan.
“Oh ada tamu?! Kenapa kalian diluar. Seharusnya kau mengajak temanmu masuk dulu..” jelas Leeteuk yang tiba-tiba datang dari arah dalam rumah.
“Hyung sudah pulang. Tumben cepet banget?”
“Itu karena ada yang harus ku cari dirumah. Oh ya, apakah mereka teman baru mu. Baru kali ini aku melihat teman mu datanag ke rumah..”
Yesung tersipu malu sembil mengangguk. “Iya. Mereka teman baruku. Itu Kangin dan yang disampingnya Kibum..” kata Yesung sambil memperkenalkan mereka.
Kangin dan Kibum langsung menundukan kepala, memperlihatkan sopan santun mereka.
“Aku Leeteuk. Kakanya Yesung…” ucap Leeteuk memperkenalkan diri. “Kalian masuklah, aku harus ke kantor lagi. Oh ya, diruang tamu ada gerdus, kamu jangan memindahkan gerdus itu dulu ya, mungkin aku akan membutuhkannya lagi…” pesan Leeteuk ke Yesung.
“Ye..!”
Leeteuk langsung meninggalkan mereka.
“Ayo mampir dulu…” ucap Yesung ke Kibum dan Kangin.
Kibum melirik ke jam tangannya. “Sepertinya aku tidak bisa. Ada hal yang harus ku lakukan..”
“Iya.. aku juga harus cepat pulang…”
Yesung terlihat kecewa dengan jawaban mereka.
“Mungkin lain kali kami akan mampir kerumahmu..” kata Kibum.
“Baiklah aku tunggu kedatangan kalian…” jawab Yesung senang.
“Goodbye…” ucap Kangin sebulum mereka pergi.



Pukul 22.00 di taman yang sepi…
BRUGH..!!
Terdengar suara seseorang namja beramput pirang jatuh. Dua orang temannya yang tadi berlari didepaan terpaksa harus berhenti dan membalikan badan tuk menolong temannya yang jatuh.
“Dasar ceroboh!! Lari saja kau tak becus..” bentak namja bertubuh tinggi dengan raut wajah yang cantik.
Namja yang satunya lagi langsung membantu namja yang jatuh berdiri. “Ayo kita harus cepat lari sebelum tertangkap..” ucap namja itu setelah membantunya berdiri.
“Mau lari kemana kau..” sorang petugas keamanan ternyata sudah menghadang didepannya. Dia menodongkan pistol kearah mereka. Mereka mundur dan berbalik ke belakang secara perlahan.
Ternyata dua orang petugas keamanan yang tadi mengejar mereka sudah ada dibelakang mereka dengan keadaan yang masih ngos-ngosan dan mengatur nafas.
“Aishh..!! sial… kita terkepung..” keluh namja tadi yang mempunya raut wajah cantik.
“Angkat tangan kalian…!!” perintah polisi yang menodongkan pistol itu.
“Kalian sudah siap..?” bisik salah satu namja dengan paras wajah baby facenya.
Kedua namja itu hanya merespon dengan anggukan seraya membenarkan topi yang mereka kenakan agar wajah mereka tertutupi.
“Angkat tangan kalian..!!” ulangi petugas keamanan itu sambil mendekat ke arah mereka. Dan namja berwajah cantik itu mengeluarkan kipas dan melempar kipas yang telah di rentangkan kearah petugas keamanan tadi sehingga terkena pergelangan tangannya hingga berdarah yang menjadikan pistol tadi jatuh.
“AHH…!” teriak petugas keamanan itu kesakitan. “Tangkap mereka..!”
Kedua petugas keamanan yang kelelahan tadi terpaksa harus mengeluarkan tenaganya lagi untuk berkelahi dengan namja-namja itu. Dan petugas keamanan yang tadi juga ikut berkelahi untuk menangkap mereka.
Mereka berkelahi couple, namja berambut pirang berkelahi dengan jurus fighting dance nya. Petugas keamanan yang melawannya merasa pusing melihat gerakan kakinya yang begitu cepat dan tubuhnya yang selalu bergerak kesana kemari yang akhirnya lawannya pingsan karena terlalu pusing. Dan namja yang berwajah baby face langsung melumpuhkan lawannya dengan jurus takewondonya. Sedangkan namja berwajah cantik dia mengeluarkan kedua tipasnya dan mengeluarkan jurus kungfu dengan memegang 2 tipas. Itu membuat lawannya ketakutan untuk menyerangnya. Dan akhirnya namja itu melontarkan kipasnya kearah lawannya. Lawannya langsung pinsan, padahal kipas tersebut tidak mengenainya sama sekali.
“Ayo kita pergi sebelum mereka sadar…” ajak namja berwajah baby face.
“Sungmin, dompetnya….” Kata namja berambut pirang dengan menggragapi semua sak saku yang ada dicelananya.
“Kenapa?? Jangan bilang dompetnya hilang?!!” kata namja berwajah cantik.
“Heechul.. sepertinya begitu..”
“Eunhyuk!!” teriak Heechul kesal. “Hah!! Kita udah cape-cape nglawan petugas keamanan itu, malah hasil curiannya kamu hilangkan!!”
“Aku tidak menghilangkannya!! Sepertinya itu terjatuh ketika aku jatuh tadi!!” jelas Eunhyuk.
“Jangan ribut lebih baik kita cari segera. Dan cepat pergi dari sini” ucap Sungmin.
Tanpa basa-basi merekapun mencarinya. Dan di sela-sela mereka mencari datang seorang namja lebih sedikit tua dari mereka. Namja itu mengangkat tangan kananya yang memegang dompet.
“Apa ini yang kalian cari” kata namja itu.
Mereka langsung memusat ke sumber suara.
“Ka..kau…??” kata Eunhyuk ternganga melihat namja itu.
“Aku Kibum teman Ryeowook yang menabrak Sungmin tadi siang. Masih inget kan?”
“Mau apa kau?” Tanya Sungmin dengan nada dingin.
“Aku hanya ingin mengembalikan ini” jawab Kibum sambil menunjukan dompet itu.
Sungmin mendekat ke Kibum dan mengambil dompet itu dengan paksa. “Ayo kita pergi..” ucap Sungmin ke Heechul dan Eunhyuk.
“Sekarang??!” Tanya Eunhyuk sambil memperlihatkan ekspresi bingun.
“Iya!!” kata Sungmin.
“Ayo sudahlah..” Heechul menarik lengan Eunhyuk dan dengan terpaksa Eunhyuk mengikuti tarikan Heechul.
Bagaimana ini?? Dia pasti tahu kita mencopet, haduh.. aku jadi mempunyai firasat tidak enak. Kibum diam saja, apa yang sedang dia pikirkan.. apa dia berencana melapor ke polisi. Haduh.. eotteoke?” bisik Eunhyuk ke Heechul. Heechul hanya diam dan menampakan raut wajah kecemasan yang dirasakan Eunhyuk juga. Tapi mereka tetap pergi mengikuti Sungmin yang berjalan dengan cepat.
“Aku tahu, kau memang tidak asing lagi bagiku….” Gumam Kibum ke dirinya sendiri sambil meyimpulkan seutas senyum yang menghisi wajahnya.


Ditempat tinggal Yesung.
Ne arraso.. tapi Leeteuk hyung cepatlah pulang…” jawab Yesung sambil melihat ke jam dinding yang ada di ruang tamu yang telah menunjukan pukul 22.15.
“Sebentar lagi aku juga akan pulang. Tinggal membereskan sedikit saja, setelah itu aku pulang” jawab Leeteuk diseberang sana. “Ya sudah aku tutup teleponnya dulu ya..” lanjutnya.
“He’em..” Yesung menutup teleponnya. Telepon itu ia letakkan di meja. Lalu matanya terfokus pada sebuah gerdus yang ada didekat meja itu. Yesung jadi teringat pesan Leeteuk yang tidak boleh memindah gerdus itu. dia jadi penasaran isi gerdus itu. Diapun membukanya, dan melihat-lihat isinya.
“Ini kan komik buatan appa.” Ucap Yesung riang. Lalu dia menggeledah seluruh isi gerdus itu hingga setengah isinya dia keluarkan.
Tangannya berhenti meraih buku selanjutnya. Matanya tertuju pada buku yang baru ia keluarkan tanpa sadar. Bentuknya yang unik dan ukurannya yang berbeda dari komik-komik biasa. Ukuran buku ini seperti notebook, dan agak tebal. Warnanya hijau tua, sampul buku itu juga tidak bergambar hanya polos saja, tapi di tengah buku itu terukir lingkarang yang menonjol yang tengahnya tergambar gambar kunci kecil yang terukir ke dalam.
Yesung mencoba membuka buku itu, tapi tidak bisa. Padahal tidak ada yang mengikat dan mengunci buku itu tapi susah untuk dibuka.
“Apakah ini buku? Kenapa sulit sekali untuk dibuka…” keluh Yesung. Dia mengamati buku itu sekali lagi.
Angin berhembus menyentuh kulit Yesung, dan terasa dingin.
DRUGHT
Yesung langsung terperanjat mendengar suara itu. sekali lagi angin berhembus dan menyentuh kulit Yesung. Bulu kuduk Yesung langsung berdiri.
DRUGHT
DRUGHT
DRUGHT
Yesung mencari sumber suara itu dengan perasaan dag dig dug. Dia melangkah dengan pelan untuk bisa menangkap suara itu. dia berjalan sampai ke kamarnya dan masuk, ternyata suara itu berasal dari jendela kamarnya yang belum ditutup. Hatinya pun lega.

Dilain dunia..
HAHAHAHA…
Suara tawa terdengar dari sosok laki-laki yang mengenakan jubah hitam hingga menutup seluruh tubunhya. Wajahnya tidak terlalu terlihat karena penerangan disitu hanya mengunkan 2 obor dengan posisi bersebrangan.
HAHAHAHAHAHAHA……!!
Sekali lagi dia tertawa dan lebih keras. Dia seperti senang sekali. Dia merentangkan tangannya dan menengadahkan kepalanya keatas sambil tertawa dengan mulut yang terbuka lebar.
HAHA
HAHA…



~TBC~


0 komentar:

Posting Komentar

Ads 468x60px

Featured Posts Coolbthemes

© Everything....., AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena