Part
sebelumnya….
“Kalau gitu aku
akan menyiapkan makanan untuk mu. Tunggu ya,,.” Ucap Wooki sambil berlari ke
dapur.
“Ye.. cepetan
yah…” teriak Kangin.
Wooki berlari
dengan cepat. Beberapa menit kemudian dia sudah keluar dari dapur. Dia berlari
lagi kearah teman-temannya. Dan tiba-tiba..
BRUG..!!!
KRUMPYANG.
PYANG. PYANG.
“AHHHHHHH…..”
Chapter 4
Ternyata Wooki tanpa sengaja menabrak seorang namja
yang baru dikenalnya. Pakaian mereka sangat kotor karena ketumpahan makanan
yang dibawa Wooki.
“Pabo!!!
Kau bisa jalan gak si..!!” bentak namja itu.
Wooki berdiri dan menjulurkan tangannya ke namja
tersebut.
“Ayo ku bantu berdiri. Aku sungguh menyesal tentang
kejadian ini. Mianhe..” ucap Wooki tulus
yang masih menjulurkan tangannya.
Namja itu menepis uluran tangan Wooki.
“Sungmin…!! Kau..” Kangin melototi Sungmin dengan
wajah seringai.
“Kangin sudah..!!” Lerai Kibum. “Jangan tambah
masalah menjadi lebih rumit..” nasehat Kibum.
Sungmin berdiri. Kemudian 2 temannya datang
menghampiri Sungmin
“Minne kau
tidak apa-apa?” Tanya Eunhyuk cemas.
“Uh.. baju mu kotor sekali dan.. bau…” Heechul
menutup hidungnya ketika dia membaui tubuh Sungmin. Kemudian dia menipasi
mukanya dengan kipas bulu berwarna kuning mencolok.
“Aku sungguh menyesal tentang kejadian ini. Aku
benar-benar sangat menyesal. Mianhe..”
ucap Wooki tulus. Bahkan dia merundukan kepalanya.
Sungmin terlihat ketus. Dia hanya bisa memandangi
Wooki dengan tatapan sengit.
Wooki mendekat ke Sungmin, dia hendak membersihkan
kotoran yang menempel di baju Sungmin.
“Mau apa kau?!!!” Sungmin reflek hingga mendorong
Wooki sampai terjatuh.
“Apa yang kau lakukan…!!” bentak Kangin ke Sungmin.
Amarahnya memuncak hingga dia hendak memukul Sungmin, tapi Kibum memegang
tangan Kangin yang akan melayangkan tinjuan.
“Jangan!! Kendalikan emosimu..”
“Kau bilang kendalikan emosi!! Kau lihat teman kita
diperlakukan seperti itu!!” bentak Kangin.
“Aku tahu.. tapi jika kau memukulnya, bagaimana
kalau dia melaporkanmu kepolisi. Bisa-bisa suasana tambah semakin sulit” jelas
Kibum.
Amarah Kangin tampak menurun. Dan Kibum melepas
tangan Kangin. Kangin merundukan kepalanya dengan sisa-sisa emosinya yang ia
tahan.
“Sungmin.. kenapa kau lakukan ini! Tak seharusnya
kau bertindak sampai seperti ini.!!” Ucap Yesung dengan suara tinggi.
“E…….” Kata-kata Sungmin terhenti ketika dia melihat
bandul kalung yang dipakai Yesung. Dia diam sejenak, hingga Eunhyuk
mengagetkannya.
“Minne...!!” ucap Eunhyuk sambil menepuk bahu
Sungmin.
“Tidak! Lebih baik kita pergi saja dari sini..” ucap
Sungmin dingin.
“Pergi kata mu?? Hah.. padahal ini sedang seru.
Kenapa kita harus pergi..” keluh Heechul yang masih menipasi dirinya.
“Sudah pergi saja sana. Kaja!!” usir Kangin dengan kesal.
“Tenang saja kami akan pergi kok!!” Ucap Eunhyuk.
Selepas itu mereka pergi. Selepas pergi mereka, orang-orang yang tadinya
menggerumungi mereka juga ikut pergi. Suasana hening kembali. Walaupun suara
bisik terdengar dari para pengunjung. Mungkin mereka sedang membisikan kejadian
tadi.
Wooki masih terpuruk dengan posisinya yang tadi
jatuh. Matanya memerah bahkan bergenang air.
“Kau tidak apa-apa?” Tanya ibunya Wooki cemas,
begitu juga Yesung, Kibum, dan Kangin mereka juga cemas.
“Ini salah ku. Tadi aku terburu-buru dan hingga
tidak melihat ada orang didepanku. Mianhe
omma, aku jadi membuat gaduh seperti ini..” Jelas Wooki sambil menangis.
“Sudah tidak apa-apa, omma tidak akan
menyalahkanmu kok. Inikan accident, yang semua orang juga pernah melakukannya.
Jangan menangis..” kata ibu Wooki sambil memeluk Wooki.
“Kalian pulanglah. Wooki biar saya yang urus..”
perintah ibu Wooki.
“Ne, arraso..” jawab Kibum
Kibum, Yesung, dan Kangin berpamitan. Dan kemudian
mereka mengantar Yesung pulang karena mereka sudah janji.
Saat
diperjalanan…
HAH
HAH
“Kenapa kau dari tadi mendengus terus?!” Tanya Kibum
kesal.
“Siapa yang mendengus!!” jawab Kangin dengan nada
tinggi.
“Lalu apa yang kau lakukan dengan mengeluarkan suara
‘HAHH’” kata Kibum sambil menirukan gaya Kangin tadi.
“Aku sedang mengontrol emosiku!! Aku benar-benar
sebal dengan SUNGMIN!!”
“Maaf…” ucap Yesung lirih.
“Kenapa kau minta maaf?!”
“Karena Sungmin. Dia adalah teman sekelas ku, aku
juga ikut menyesal atas perlakuannya kepada Wooki. Aku tidak menyangka dia akan
melakukan itu..” jelas Yesung.
“Seharusnya Sungminlah yang minta maaf. Bukan kau!!”
Yesung merunduk.
“Oh ya.. apakah Wooki tidak apa-apa? Dia terlihat
sangat shock dengan kejadian tadi..” Tanya Yesung kawatir.
“Ku rasa dia akan baik-baik saja setelah menenangkan
diri….” Jelas Kibum.
“Tapi itu akan lama, kejadian ini membuatnya sangat
shock. Bisa jadi dia mengurung diri sampai 3 hari 3 malam…”
“Sampai sebegitukah????” Tanya Yesung tak percaya.
“Jangan terlalu berlebihan.. Dia mungkin akan
menghindari kita atau mengacuhkan kita untuk beberapa hari dan focus untuk
memasak…” balas Kibum.
“Mungkin saja. Dan yang paling membuatku
khawatir adalah dia tidak mau membuatkan
makanan untuk ku…”
“Kalau itu tidak apa-apa, kasian juga Wooki harus
membuatkan mu makanan terus” jawab Kibum senang.
“Aish..!! dasar kau ini suka ngliat aku menderita
yah!!!”
……
Akhirnya Kibum dan Kangin pun berdebat dengan hal
yang tidak seharusnya diperdebatkan. Yesung hanya mengangkat bahu, dan terus
berjalan didepan.
TAP~~
Langkah kaki Yesung berhenti,.
“Kita sudah sampai…” ucap Yesung setelah sampai
didepan rumahnya. Kangin dan Kibum yang dari tadi berdebat akhirnya berhenti.
“Ya sudah sanah masuk!” perintah Kangin.
“Kalian tidak mau mampir dulu..?” Tanya Yesung sopan.
“Oh ada tamu?! Kenapa kalian diluar. Seharusnya kau
mengajak temanmu masuk dulu..” jelas Leeteuk yang tiba-tiba datang dari arah
dalam rumah.
“Hyung sudah pulang. Tumben cepet banget?”
“Itu karena ada yang harus ku cari dirumah. Oh ya,
apakah mereka teman baru mu. Baru kali ini aku melihat teman mu datanag ke
rumah..”
Yesung tersipu malu sembil mengangguk. “Iya. Mereka
teman baruku. Itu Kangin dan yang disampingnya Kibum..” kata Yesung sambil
memperkenalkan mereka.
Kangin dan Kibum langsung menundukan kepala,
memperlihatkan sopan santun mereka.
“Aku Leeteuk. Kakanya Yesung…” ucap Leeteuk
memperkenalkan diri. “Kalian masuklah, aku harus ke kantor lagi. Oh ya, diruang
tamu ada gerdus, kamu jangan memindahkan gerdus itu dulu ya, mungkin aku akan
membutuhkannya lagi…” pesan Leeteuk ke Yesung.
“Ye..!”
Leeteuk langsung meninggalkan mereka.
“Ayo mampir dulu…” ucap Yesung ke Kibum dan Kangin.
Kibum melirik ke jam tangannya. “Sepertinya aku
tidak bisa. Ada hal yang harus ku lakukan..”
“Iya.. aku juga harus cepat pulang…”
Yesung terlihat kecewa dengan jawaban mereka.
“Mungkin lain kali kami akan mampir kerumahmu..”
kata Kibum.
“Baiklah aku tunggu kedatangan kalian…” jawab Yesung
senang.
“Goodbye…” ucap Kangin sebulum mereka pergi.
Pukul
22.00 di taman yang sepi…
BRUGH..!!
Terdengar suara seseorang namja beramput pirang
jatuh. Dua orang temannya yang tadi berlari didepaan terpaksa harus berhenti
dan membalikan badan tuk menolong temannya yang jatuh.
“Dasar ceroboh!! Lari saja kau tak becus..” bentak
namja bertubuh tinggi dengan raut wajah yang cantik.
Namja yang satunya lagi langsung membantu namja yang
jatuh berdiri. “Ayo kita harus cepat lari sebelum tertangkap..” ucap namja itu
setelah membantunya berdiri.
“Mau lari kemana kau..” sorang petugas keamanan
ternyata sudah menghadang didepannya. Dia menodongkan pistol kearah mereka.
Mereka mundur dan berbalik ke belakang secara perlahan.
Ternyata dua orang petugas keamanan yang tadi
mengejar mereka sudah ada dibelakang mereka dengan keadaan yang masih
ngos-ngosan dan mengatur nafas.
“Aishh..!! sial… kita terkepung..” keluh namja tadi
yang mempunya raut wajah cantik.
“Angkat tangan kalian…!!” perintah polisi yang
menodongkan pistol itu.
“Kalian sudah siap..?” bisik salah satu namja dengan
paras wajah baby facenya.
Kedua namja itu hanya merespon dengan anggukan
seraya membenarkan topi yang mereka kenakan agar wajah mereka tertutupi.
“Angkat tangan kalian..!!” ulangi petugas keamanan
itu sambil mendekat ke arah mereka. Dan namja berwajah cantik itu mengeluarkan
kipas dan melempar kipas yang telah di rentangkan kearah petugas keamanan tadi
sehingga terkena pergelangan tangannya hingga berdarah yang menjadikan pistol
tadi jatuh.
“AHH…!” teriak petugas keamanan itu kesakitan.
“Tangkap mereka..!”
Kedua petugas keamanan yang kelelahan tadi terpaksa
harus mengeluarkan tenaganya lagi untuk berkelahi dengan namja-namja itu. Dan
petugas keamanan yang tadi juga ikut berkelahi untuk menangkap mereka.
Mereka berkelahi couple, namja berambut pirang
berkelahi dengan jurus fighting dance nya. Petugas keamanan yang melawannya
merasa pusing melihat gerakan kakinya yang begitu cepat dan tubuhnya yang
selalu bergerak kesana kemari yang akhirnya lawannya pingsan karena terlalu
pusing. Dan namja yang berwajah baby face langsung melumpuhkan lawannya dengan
jurus takewondonya. Sedangkan namja berwajah cantik dia mengeluarkan kedua
tipasnya dan mengeluarkan jurus kungfu dengan memegang 2 tipas. Itu membuat
lawannya ketakutan untuk menyerangnya. Dan akhirnya namja itu melontarkan
kipasnya kearah lawannya. Lawannya langsung pinsan, padahal kipas tersebut
tidak mengenainya sama sekali.
“Ayo kita pergi sebelum mereka sadar…” ajak namja
berwajah baby face.
“Sungmin, dompetnya….” Kata namja berambut pirang
dengan menggragapi semua sak saku yang ada dicelananya.
“Kenapa?? Jangan bilang dompetnya hilang?!!” kata
namja berwajah cantik.
“Heechul.. sepertinya begitu..”
“Eunhyuk!!” teriak Heechul kesal. “Hah!! Kita udah
cape-cape nglawan petugas keamanan itu, malah hasil curiannya kamu hilangkan!!”
“Aku tidak menghilangkannya!! Sepertinya itu
terjatuh ketika aku jatuh tadi!!” jelas Eunhyuk.
“Jangan ribut lebih baik kita cari segera. Dan cepat
pergi dari sini” ucap Sungmin.
Tanpa basa-basi merekapun mencarinya. Dan di
sela-sela mereka mencari datang seorang namja lebih sedikit tua dari mereka.
Namja itu mengangkat tangan kananya yang memegang dompet.
“Apa ini yang kalian cari” kata namja itu.
Mereka langsung memusat ke sumber suara.
“Ka..kau…??” kata Eunhyuk ternganga melihat namja
itu.
“Aku Kibum teman Ryeowook yang menabrak Sungmin tadi
siang. Masih inget kan?”
“Mau apa kau?” Tanya Sungmin dengan nada dingin.
“Aku hanya ingin mengembalikan ini” jawab Kibum
sambil menunjukan dompet itu.
Sungmin mendekat ke Kibum dan mengambil dompet itu
dengan paksa. “Ayo kita pergi..” ucap Sungmin ke Heechul dan Eunhyuk.
“Sekarang??!” Tanya Eunhyuk sambil memperlihatkan
ekspresi bingun.
“Iya!!” kata Sungmin.
“Ayo sudahlah..” Heechul menarik lengan Eunhyuk dan dengan
terpaksa Eunhyuk mengikuti tarikan Heechul.
“Bagaimana ini??
Dia pasti tahu kita mencopet, haduh.. aku jadi mempunyai firasat tidak enak.
Kibum diam saja, apa yang sedang dia pikirkan.. apa dia berencana melapor ke polisi.
Haduh.. eotteoke?” bisik Eunhyuk ke Heechul. Heechul hanya diam dan
menampakan raut wajah kecemasan yang dirasakan Eunhyuk juga. Tapi mereka tetap
pergi mengikuti Sungmin yang berjalan dengan cepat.
“Aku tahu, kau memang tidak asing lagi bagiku….”
Gumam Kibum ke dirinya sendiri sambil meyimpulkan seutas senyum yang menghisi
wajahnya.
Ditempat
tinggal Yesung.
“Ne arraso..
tapi Leeteuk hyung cepatlah pulang…” jawab Yesung sambil melihat ke jam dinding
yang ada di ruang tamu yang telah menunjukan pukul 22.15.
“Sebentar
lagi aku juga akan pulang. Tinggal membereskan sedikit saja, setelah itu aku
pulang” jawab Leeteuk diseberang sana. “Ya sudah aku tutup teleponnya dulu
ya..” lanjutnya.
“He’em..” Yesung menutup teleponnya. Telepon itu ia
letakkan di meja. Lalu matanya terfokus pada sebuah gerdus yang ada didekat
meja itu. Yesung jadi teringat pesan Leeteuk yang tidak boleh memindah gerdus
itu. dia jadi penasaran isi gerdus itu. Diapun membukanya, dan melihat-lihat
isinya.
“Ini kan komik buatan appa.” Ucap Yesung riang. Lalu dia menggeledah seluruh isi gerdus
itu hingga setengah isinya dia keluarkan.
Tangannya berhenti meraih buku selanjutnya. Matanya
tertuju pada buku yang baru ia keluarkan tanpa sadar. Bentuknya yang unik dan ukurannya
yang berbeda dari komik-komik biasa. Ukuran buku ini seperti notebook, dan agak
tebal. Warnanya hijau tua, sampul buku itu juga tidak bergambar hanya polos
saja, tapi di tengah buku itu terukir lingkarang yang menonjol yang tengahnya
tergambar gambar kunci kecil yang terukir ke dalam.
Yesung mencoba membuka buku itu, tapi tidak bisa.
Padahal tidak ada yang mengikat dan mengunci buku itu tapi susah untuk dibuka.
“Apakah ini buku? Kenapa sulit sekali untuk dibuka…”
keluh Yesung. Dia mengamati buku itu sekali lagi.
Angin berhembus menyentuh kulit Yesung, dan terasa
dingin.
DRUGHT
Yesung langsung terperanjat mendengar suara itu.
sekali lagi angin berhembus dan menyentuh kulit Yesung. Bulu kuduk Yesung
langsung berdiri.
DRUGHT
DRUGHT
DRUGHT
Yesung mencari sumber suara itu dengan perasaan dag
dig dug. Dia melangkah dengan pelan untuk bisa menangkap suara itu. dia
berjalan sampai ke kamarnya dan masuk, ternyata suara itu berasal dari jendela
kamarnya yang belum ditutup. Hatinya pun lega.
Dilain
dunia..
HAHAHAHA…
Suara tawa terdengar dari sosok laki-laki yang
mengenakan jubah hitam hingga menutup seluruh tubunhya. Wajahnya tidak terlalu
terlihat karena penerangan disitu hanya mengunkan 2 obor dengan posisi
bersebrangan.
HAHAHAHAHAHAHA……!!
Sekali lagi dia tertawa dan lebih keras. Dia seperti
senang sekali. Dia merentangkan tangannya dan menengadahkan kepalanya keatas
sambil tertawa dengan mulut yang terbuka lebar.
HAHA
HAHA…
~TBC~
~TBC~
0 komentar:
Posting Komentar