Ini FF(FanFic) q yang pertama lho.. haha, tapi belum jadi , masih prolog malah, mau ku terusin, inspirasi belum pada datang, lagian bentar lagi mau ujian,.. hemm..,
Temanku juga ada yang suka buat FF, saat ku main ke rumahnya, dia sering cerita tentang cerita FF nya, ihhh.. bikin ngiri, jadi pengen buat.. ni jadi beneran buat, tapi asli ku bingung nerusin nya lagi.. ku udah kebayang si maunya jadi gimana, tapi saat mau memulai ku jadi bingung maunya dari kejadian mana biar ada kronologinya, dan terus gimana, tapi ku endingnya udah tau mau gimana,. hehe (#aneh.,)
langsung saja ya, gini ceritanya..
---
cast: member suju
to be continue..
#gak tau ni crita bakal ending pha kagak sama orang yang hanya berdasarkan mood saja seperti aku. hhe..
Temanku juga ada yang suka buat FF, saat ku main ke rumahnya, dia sering cerita tentang cerita FF nya, ihhh.. bikin ngiri, jadi pengen buat.. ni jadi beneran buat, tapi asli ku bingung nerusin nya lagi.. ku udah kebayang si maunya jadi gimana, tapi saat mau memulai ku jadi bingung maunya dari kejadian mana biar ada kronologinya, dan terus gimana, tapi ku endingnya udah tau mau gimana,. hehe (#aneh.,)
langsung saja ya, gini ceritanya..
---
cast: member suju
Prolog
“Hyung…”
suara namja itu terasa lemah dan seperti bergeming. Angin berhembus hingga
membuat rambut namja tersebut begitu berantakan. Mukanya lusuh, tatapan matanya
begitu hampa. “Mianhe…” lanjut namja
itu.
Namja
yang dipanggil hyung masih tidak bergerak diposisinya. Pandangannya menerawang.
Dia memandangi kota seoul yang terlihat kecil dari atas gedung pencakar langit
tersebut. Matanya mulai bergenang air. Dia berbalik dan memandang namja tadi dengan tatapan kecewa. Dia
berjalan mendekati namja tadi hingga mereka begitu dekat.
“Itu … semua sudah TERLAMBAT, kyuhyun-ah” kata
leeteuk dengan suara yang lirih namun penuh dengan tekanan.
Leeteuk terus berjalan meninggalkan kyuhyun. Air
matanya jatuh. Dia sudah tidak kuasa membendung air matanya.
Sedangkan kyuhyun masih terpaku. Tekanan yang
melandanya membuatnya tidak sampai bisa berekspresi. Untuk bersedih pun susah,
sekarang dia begitu sangat sedih dan marah.
-
-
-
-
-
Kyuhyun berjalan dengan lesu dan begitu sangat
lambat. Dia berhenti tepat didepan pintu bernomor 240. Dia diam sejenak
memandang pintu itu dalam-dalam. Tangannya hampir menyentuh knop pintu
itu, namun karena ragu, dia tidak jadi
menyentuhnya. Dia membalikan tubuh hingga dia membelakangi pintu tersebut.
Namun keinginan untuk bertemu orang yang ada didalam pintu itu begitu sangat
ingin bertemu. Hingga ia membalikan badan lagi dan memutar knop itu hingga
terbuka.
Yeoja
yang berbarin lemah dengan baju berwarna biru serta selang oksigen yang
menutupi mulutnya membuat membuat kyuhyun merintih. Seperti ia bisa merasakan
apa yang dirasakan apa yang dirasakan yeoja
tersebut. Kyuhyun duduk didekat ranjang yeoja
itu. Dia memandang yeoja tersebut dalam-dalam.
“Jika bukan karena janji itu, mungkin keadaannya
tidak seperti ini. Aku masih tidak mengerti dengan pola pikirmu. Cinta…. Yah …
cinta itu membuat orang tidak bisa berfikir dengan logika ….” Kata kyuhyun
lemah. Yeoja yang diajak bicara masih
diam. Tak bergerak sama sekali dari posisinya.
0 komentar:
Posting Komentar